Seminar PLTU Batang
Selasa, 10 juni 2014 berlokasi di Grasia Hotel Semarang.
seminar nasional
"Dilema Energi Untuk Negeri"
dibalik rencana pembangunan PLTU batang.
suara masyarakat yang gelisah tentang pembangunan pltu batang
sebenarnya pltu ini menggunakan bahan bakar fosil berupa batubara. batubara adalah bahan bakar yang menghasilkan pembuangan emisi terburuk.
apabila pltu batubara batang ini benar-benar terealisai maka akan menjadi ancaman iklim,lingkungan dan mata pencaharian penduduk sekitar.
kapasitas produksi yang ditargetkan akan mencapai kisaran angka 2000 megawhatt. ini merupakan mega proyek pltu yang akan menjadi PLTU tenaga batubara terbesar di asia tenggara.
proyek raksasa ini akan di bangun di lahan seluas 226 hektar yang pada akhirnya akan memangsa lahan pertanian produktif, sawah irigasi 124,5 hektar dan perkebuanan melati 20 hektar, serta sawah tadah hujan.
PLTU ini akan dibangun di kawasan konservasi laut daerah ujungnegoro-roban, kabupaten batang.
Batubara yang akan digunakan merupakan bahan bakar fosil terkotor di dunia,mengemisi 29% udara lebih banyak di banding minyak,dan 80% lebih banyak dari gas.
Secara global batubara berkontribusi 65% polusi udara dunia.
diperkirakan pltu batang akan melepaskan emisi karbon 10,8 juta ton pertahun.ini lah yang menjadi kekawatiran kita semua.
dari sisi yang lain tambang batubara di kalimantan yang nanti akan dijadikan bahan baku juga merusak lingkungan.Bagaimana cara mengeruk batubara di kalimantan dan kemana uang hasilnya banyak yang menguap ke kantong-kantong pejabat nakal.
dimulai dari cara pengerukan lahan, ini jelas sangat merusak banyak ekosistem sebut saja berapa hektar tanah yang akhirnya berlubang akibat pengerukan tambang, padahal sebelumnya adalah lahan hijau atau pun merupakan hutan lebat.Pejabat nakal justru memanfaatkan kondisi ini untuk mengeruk keuntungan pribadi dengan memberikan ijin kepada pihak-pihak untuk melakukan aksi pertambangan. yang lebih miris bahkan dewasa ini lokasi tambang makin dekat dengan pemukiman warga, sebagai contoh yang miris ada beberapa kejadian anak yang mengalami kecelakaan terperosok pada lubang bekas galian.
Ada beberapa era di kalimantan diawali oleh pembalakan hutan yaitu pada jaman soeharto
pembalakan hutan yang boleh di ekspor ke malaysa dan negara lain yang mengakibatkan kerugian negara yang tidak sedikit,setelah itu era batubara dan lahan sawit yang sampai saat ini sedang berlangsung bahkan semakin menghawatirkan.
Semoga baik dari warga ataupun pemerintah saling berdialog untuk menyelesaikan masalah ini agar terjadi kesepakatan yang WIN WIN SOLUTION untuk kedua belah pihak, yaitu ketahanan energi negeri ini tetap terjamin begitu pula kesejahtraan warga tidak terusik dengan isu-isu PLTU ini, mungkin dengan menggunakan pembangkit listrik dengan energi terbarukan meski akan sedikit mahal biaya produksinya, tapi jika itu untuk kemaslahatan umat ini merupakan pilihan terbaik. amien.
salam kepal jempol...seminar man.
0 komentar: